Screenshot_2024-10-10-21-15-20-813_com.android.chrome-edit

LSN | JAKARTA -Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyinggung soal kebijakan pendidikan liberal dan tidak liberal yang dianggapnya memiliki kecocokan masing-masing dengan setiap negara.

JK, sapaan akrabnya, mengisyaratkan tak setuju dengan perkembangan sistem pendidikan Indonesia saat ini. “Kalau zaman dulu kita tidak disiplin, dirotan oleh guru,” kata JK saat memberi sambutan dalam peluncuran buku pendidikan hasil karya anggota DPR Dede Yusuf, Senin (10/10/2024).

“Sekarang guru sedikit menyentuh anak muridnya langsung bapaknya lapor polisi,” imbuh dia. Ia juga memberi isyarat tak setuju jika pemeringkatan (ranking) bagi para peserta didik sepenuhnya ditiadakan.

JK menilai, sistem ranking baik untuk mengasah jiwa kompetitif peserta didik sedari dini, agar ia tertantang meraih sukses sebagai peringkat satu.

Ia menganggap hal itu juga akan bantu mempersiapkan anak untuk mengenal bahwa kelak dunia yang dihadapinya juga bakal kompetitif.

“Pendidikan ini reward and punishment, kalau hanya semua reward tidak akan pernah tejadi disiplin,” ucap JK.

JK juga menganggap Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan pada era Nadiem Makarim menjadi menteri tidak cocok diterapkan secara nasional. Menurutnya, kurikulum ini lebih cocok jika diterapkan secara terbatas di beberapa sekolah saja.

“Di daerah yang muridnya 40 orang satu kelas, gurunya 1, gajinya Rp 5 juta, bagaimana bisa kasih merdeka?” kata JK.
sumber:kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *