LENSARIAUNEWS.COM | PEKANBARU – Inflansi di Kabupaten Kampar capai 4,63 persen. Tingginya angka inflasi di Kampar membuat tidak hanya tertinggi di Riau. Tapi juga termasuk 10 daerah inflasi tertinggi se-Indonesia.
Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto pada acara High Level Meeting TPID se-Provinsi Riau 2024 di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro (8/3/24). Pj Bupati Kampar Hambali yang hadir saat ini pun diingatkan agar cepat bertindak, menekan angka inflansi tersebut.
“Tolong, hal ini harus dicermati serius, sesegera mungkin,” kata Pj Gubri.
SF Harinyanto pun mengingatkan sebagai pimpinan, harus bisa cepat merespon, apa yang sudah ditetapkan pemerintah pusat, khususnya dalam hal penanganan inflasi. Semua pihak harus berupaya bagaimana menjaga stabilitas harga pangan tetap dengan baik.
“Ingat Pak Pj (Kampar), kita ini ditunjuk oleh Mendagri. Artinya kapan saja bisa kita dicopot kalau kondisi inflasi terus-terusan seperti ini,” tegur Pj Gubri.
Selain Kampar, ada empat kota di Riau yang masuk dalam penghitungan inflasi, tercatat angka inflasi di Kampar mencapai 4,63%, Dumai 2,5%, Pekanbaru, 2,0% dan Tembilahan 1,7%.
Dia kemudian membandingkan dengan kondisi inflasi di Tembilahan pada bulan yang sama, hanya di angka 1,7%.
“Padahal, jika dilihat kondisi infrastruktur di Tembilahan sangat tidak mendukung. Namun faktanya, inflasi dapat terkendali,” ungkapnya.
Bahkan, kata dia, Kampar termasuk 10 daerah inflasi tertinggi se-Indonesia. Kondisi inflasi di Kampar yang tak terkendali, menurutnya, juga akan berkontribusi terhadap inflasi Riau secara menyeluruh.
“Tolong Pak Pj Bupati Kampar masalah ini segera koordinasikan. Kalau ada kendala koordinasikan dengan provinsi,” kata SF Hariyanto.(ril/RT)