LENSARIAUNEWS.COM |PEKANBARU – APBD Kota Pekanbaru tahun 2023 dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Penyebabnya tak lain tak bukan yakni hutang Rp125 miliar menjadi beban keuangan pemerintah kota.
Perihal defisit keuangan Pemerintah Kota disanggah oleh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.
Ia memastikan bahwa sejumlah program prioritas berjalan sebagaimana mestinya terutama di sektor kesehatan.
Pemerintah Kota Pekanbaru telah menggelontorkan anggaran mencapai Rp 41,5 miliar untuk mendukung Universal Heatlh Coverage (UHC) yang digagas Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun.
“Bukan defisit, tapi kondisinya seimbanglah. Ada penerimaan kita setiap saat,” ungkapnya, Jumat (28/7/2023).
Indra Pomi menyebutkan program yang belum prioritas ditunda dulu. Namun untuk program yang menyangkut pelayanan dasar tentu bakal tetap berjalan.
Ia tidak menampik bahwa pemerintah kota masih memiliki tunggakan hutang mencapai ratusan miliar rupiah.
Hal disadari hutang yang terhitung sejak tahun 2017 menjadi beban keuangan.
Apalagi hutang pemerintah kota tersebut menjadi catatan tersendiri bagi BPK RI.
Pembayarannya akan berlangsung secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Beban daerah itu masuk hutang daerah, bakal kita bayarkan secara bertahap,” ulasnya.
Meskipun demikian, program pemerintah untuk layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan masih tetap berjalan.
Diakuinya kondisi sulit seperti ini, pemerintah kota akan berinovasi untuk secepat mungkin menyelesaikan tunggakan hutang yang menjadi beban daerah.
Indra mengaku pemerintah kota tidak punya pinjaman untuk menunjang program yang ada. Ia menyebut hanya mendorong agar instansi terkait menggenjot pendapatan daerah.
“Kita akan berinovasi, bagaimana menggenjot pendapatan daerah untuk bisa menutupi belanja daerah, dalam program prioritas,” jelas Sekdako menutup keterangannya.(red)