LENSARIAUNEWS.COM |PEKANBARU, – Oknum Pegawai Pajak berinisial Wy mengaku bahwasanya dirinya telah memberikan uang kepada (TI), sebanyak Rp 60 juta rupiah, agar kasus yang di laporkan oleh (TI), soal harta Wy yang di duga tidak wajar kepada penegak hukum segera di cabut.
Wy, juga mengatakan lagi bahwa TI, meminta lagi uang tambahan sebesar Rp 20 juta lagi, agar kasus ini bisa diselesaikan dengan cepat, tapi Wy tidak menggubris kemauan TI, untuk tambahan uang tersebut, jelas Wy
Tambah, Wy, gara gara kasus ini, sampai Res (kosong uang) di buat TI, ungkap Wy, Jumat 14/7/2023
Sementara itu Ketua Pemuda Milenial Pekanbaru (PMP) Teva Iris membantah dirinya menerima suap dari oknum pegawai pajak berinisial Wy senilai Rp60 juta.
“Hoak itu, tidak benar,” kata Teva saat dihubungi Rabu (20/7/23).
Teva menerangkan jika benar dirinya menerima uang suap tersebut tentu tak melanjutkan kasus harta tak wajar milik oknum pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Wilayah Riau berinisial Wy tersebut ke Polda, KPK dan Kejati.” Tak mungkin kalau kita terima tapi kita gas,” jelas Teva.
Teva mengaku dirinya telah mendapat informasi menerima suap dari Wy beberapa waktu lalu dan sekali lagi ia membantahnya, “Kalau benar Wy mengatakan seperti itu kita akan laporkan, tentu harus ada bukti kalau saya menerima suap dari dia” ucapnya.
Teva berargumen, jika ia benar-benar menerima suap tersebut, ia tidak akan melaporkan kasus aneh tentang harta Wy ke Polda, KPK, dan Kejati. “Tidak mungkin kita menerima suap, tapi kemudian melaporkannya,” ungkap iris.
Oknum pegawai pajak Wy, Saat dikonfirmasi ulang oleh media ini apakah dengan memberikan sejumlah uang kepada ketua PMP ia membenarkan semua asumsi dan tuduhan harta tak wajar miliknya oleh PMP?, Sampai berita ini ditayang memilih bungkam.
Sebelumnya beredar kabar diduga Wy dimintai uang Rp60 juta oleh Teva Iris lalu tak lama kemudian Teva meminta lagi Rp20 juta namun kali ini permintaan Teva tak digubris.
Uang tersebut diduga untuk menyuap Teva Iris agar tak berkoar-koar saol harta kekayaan yang tak wajar milik Wy.
Wy merupakan pegawai pajak DJP Riau bidang penelaah dan keberatan, berdasarkan penulusuran PMP di website LHKPN kekayaan yang dimilikinya cukup fantastis yakni Rp4,5 miliar. Harta tersebut dari tanah, rumah, kendaraan dan harta lainnya.
Lalu pada Selasa (11/7/23) PMP menggelar aksi demo di kanwil DJP Riau pada Selasa (11/7/23) meminta kepala DJP Riau agar pegawai pajak yang terindikasi melakukan korupsi ditindak tegas.
Terkait hal ini, Pengamat anti korupsi Friyatno Sikumbang mengatakan terkait persoalan ini, dari dua mata sisi hasil dari stetmen masing-masing bahwa ada kejanggalan yang sangat unik dalam pernyataan mereka.
” Kita tela’ah pernyataan ketua PMP yang mengatakan kalau dirinya menerima takkan mungkin ia melaporkan, kan begitu kata beliau!!
Nah, coba kita lihat ya. Ketua PMP melakukan aksinya pada tanggal 11 Juli 2023 dan kemudian dugaan yang dikatakan WY meminta kembali 20 JT , nah disinikan ada komunikasi antara TI dan WY. Padahal kan jelas mereka ini bukan saling berteman, tetapi sebaliknya TI sedang melaporkan WY hingga ke KPK, tapi anehnya kenapa TI berkomunikasi hingga meminta oleh WY seperti berita yang beredar, jadi disini saya melihat adanya komunikasi antara TI dengan WY, apa lagi dari hasil chat wartawan kepada WY dengan menjelaskan bahwa dia sampai habis diminta oleh TI, paparnya.
Dijelaskan lagi, kalau dari beberapa pemberitaan yang sudah saya baca, saya menduga adanya komunikasi antara satu dengan yang lain, terkait kebenarannya coba kita lihat saja siapa yang punya nyali mengadukan hal ini ke aparat penegak hukum, si A atau si B. Maka dari situlah nantinnya ketahuan siapa yang menerima siapa yang memberi, jelas Friyatno kepada media.**Hz