LENSARIAUNEWS. COM/PEKANBARU — Tindakkan yang dilakukan mengatasnamakan Pejuang Zonasi menuai kritikan dari beberapa kalangan, baik dari kalangan media maupun kalangan masyarakat lainnya baik LSM maupun Ormas seperti halnya Aliansi Pejuang Tanah Melayu Riau yang di singkat dengan APTMR.
” Aksi yang dilakukan sah-sah saja, namun aksi yang dilakukan hendaknya tidak menggangu proses Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran (TP) 2023 yang masih berproses dan atau masih berjalan sebelum batas waktu 1 Juli 2023 yang telah ditentukan oleh Pemerintah Riau melalui Dinas Pendidikan. ” ungkap Alex Cowboy selalu Ketua Umum APTMR, saat dikonfirmasi via telp whatsapp pribadinya. Jum’at (30/06/2023)
Sementara saat dipertanyakan, akan perihal aksi yang mengatasnamakan pejuang Zonasi, sebagaimana spanduk-spanduk yang tertera di beberapa lembaga pendidikan yang diperoleh awak media. Dan nama ya g tertera di Spanduk, saat dikonfirmasi oleh awak media namun dilemparkan kepada oknum yang namanya tidak tercantum di spanduk.
Dan nama yang dioper tersebut diakui sebagai koordinator lapangan, diduga salah seorang oknum Bacaleg 2024 untuk mencari simpatisan dari masyarakat dalam pelaksanaan Pileg 2024 mendatang.
Untuk perihal tersebut diatas, Alex Cowboy menyatakan. Kenapa harus dioper bola kepada nama yang lain oleh nama yang tidak tercantum didalam spanduk yang diperoleh awak media. Nama yang tercantum didalam spanduk seharusnya dapat memberikan sedikit informasi yang dibutuhkan awak media, bukan oper bola kepada nama yang tidak tercantum didalam spanduk.
Kenapa saya katakan demikian, media tentu akan mengejar sumber yang jelas dari nama yang tertera didalam spanduk bukan nama yang tidak berada didalam spanduk yang mengatasnamakan koordinator lapangan. Jika yang diarahkan merupakan koordinator lapangan kenapa tidak dicantunkan?, agar informasi pergerakan yang dilakukan jelas dan awak media memperoleh informasi yang jelas pula. tambah Alex Cowboy
Nah perihal, oknum melakukan aksi mengatasnamakan pejuang zonasi merupakan Bacaleg tahun 2024 yang diduga untuk mengambil simpatisan masyarakat dalam aksi yang dilakukan. Ya.. Siapa saja syah-syah saja menduga, jika benar ia merupakan salah seorang Bacaleg ini sungguh kita sesalkan.
Kenapa saya katakan demikian?, saya berharap aksi yang dilakukan murni bukan dikarenakan melakukan aksi dikarenakan maju atau sesuatu hal namun lakukan secara murni tanpa embel-embel, dan lakukan aksi setelah pemerintah melalui lembaga pendidikan menyelesaikan segala proses PPDB yang ada hingga batas akhir yang ditentukan agar pelaksanaan PPDB TP 2023 dapat berjalan lancar.
Jika terjadi dugaan kecurangan, dari proses pengawasan yang dilakukan sampai batas pelaksanaan PPDB. Maka siapa saja silahkan lakukan tindakan pembelaan terhadap masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang layak, dengan menyampaikan ke ganjalan yang diperolehnya.
Agar pemerintah melalui Dinas Pendidikan, mengeluarkan kebijakan dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tentunya dengan catatan tidak seluruh masyarakat yang diperjuangkan dapat secara keseluruhan wajib untuk diterima, maka pemerintah melalui lembaga pendidikan juga memiliki hak untuk memperjuangkan masyarakat lainnya, dan masyarakat lain memperjuangkan hak masyarakat lainnya.
Di penghujung Alex Cowboy menyatakan sikap, ” Jika pelaksanaan PPDB TP 2023 usai, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan. Maka kita siap hijaukan kota Pekanbaru, dengan lakukan gelar aksi di Dinas Pendidikan Provinsi Riau, jika kebijakan yang dikeluarkan tidak diberikan kepada masyarakat yang memiliki hak.” pinta dan ucapnya dengan tegas (Ismail Sarlata)
Sumber : DPP Aliansi Media Indonesia (AMI)