LENSARIAUNEWS.COM |Pengerjaan Pembangunan Jalan Paving Blok didusun IV Sidodadi, desa Parpaudangan, kecamatan Kualuh Hulu kabupaten Labuhanbatu Utara terkesan asal-asalan.

Pekerjaan yang dilakukan oleh CV Ilham Jaya Mandiri ini bernilai cukup lumayan fantastis, yakni sebesar Rp 679.309.052, namun tak diketahui pagu anggaran pengerjaan bersumber dari mana.

Hasil amatan awak media, Kamis (25 Mei) dilokasi pengerjaan pembangunan jalan beton (paving blok) ini, hanya terlihat beberapa pekerja dengan menggunakan alat seadanya tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) sedang menggali lubang seperti parit kecil yang dangkal.

Selain itu awak media juga melihat plank proyek yang terpasang dipohon didepan rumah warga bertuliskan dan berlogo pemerintah provinsi Sumatera Utara, pemasangan canstin dan paving blok juga terlihat kurang kokoh dan rapi.

Salah seorang pekerja yang mengaku berasal dari kota Kisaran namun tidak mau menyebutkan namanya ini, mengatakan kepada awak media tidak mengetahui parit yang digalinya berukuran lebar dan kedalaman berapa.

ketika ditanya tentang ketebalan lapisan pasir dalam pemasangan paving blok, situkang tersebut juga tidak mengetahuinya, dirinya dengan tergesa-gesa mengaku hanya disuruh menggali dan merapikan parit agar pekerjaan pemasangan paving blok bisa segera dilakukan, dan kemudian situkang tersebut langsung ngacir dan meninggalkan pekerjaan yang sedang mereka kerjakan.

Siswoyo salah seorang warga dusun IV Sidodadi, mengajak awak media melihat kondisi material yang tersusun rapi didepan rumahnya, Siswoyo juga menunjukkan kwalitas material beton (canstin dan paving blok) yang jauh dari standard dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Siswoyo juga menuturkan, diawal pengerjaan sekitar 100 meter panjang pengerjaan, lapisan pondasi bawah tidak dipadatkan dengan mesin pemadat (baby roler) lantaran alat tersebut belum sampai dilokasi pekerjaan.

Siswoyo juga mengeluh dengan kwalitas jalan yang telah dibangun lantaran jalan tersebut akan dilalui truk bermuatan sawit dengan berat muatan mencapai 7 sampai 8 ton, belum lagi lebar jalan yang hanya 3 m, dan tinggi badan jalan yang cukup tinggi dengan bahu jalan sehingga dikhawatirkan akan tergulingnya truk muatan sawit ketika berpapasan dengan kendaraan yang ada didepannya ucap Siswoyo dengan kesal.

Selain resiko terbalik, banyak kendaraan warga yang mengalami kesulitan serta tersangkut saat hendak pulang dan pergi dari rumah, lantaran tingginya badan jalan dengan permukaan halaman warga.

Sampai dengan berita ini diturunkan, belum ada fihak pemerintah ataupun rekanan yang menghubungi atau berhasil dihubungi awak media, terkait proses pembangunan jalan tersebut.(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *