LENSARIAUNEWS.COM/Duri,Riau– Masyarakat Sebanga Duri Kelurahan Talang Mandi di hebohkan dengan viralnya sebuah video di media sosial, yang merekam ratusan ekor ikan bergelempangan mengapung mati di waduk kolam, yang berada di depan gerbang pintu masuk ke pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Permata Citra Rangau (PCR) Duri, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis – Riau.
Ratusan nyawa ikan yang melayang tersebut diduga mati akibat Keracunan limbah pabrik kelapa sawit dari tercemarnya air akibat bocornya Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) milik pabrik tersebut.
Tragedi yang menghilangkan nyawa ratusan ikan tersebut di ketahui publik pada Hari Jum’at Sore Tanggal 24 Maret 2023, setelah viral di media sosial melalui salah satu akun tiktok bangbro dari salah satu anggota ormas kepemudaan yang berdomisi di jalan Gajah Mada Km.3 Sebanga Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau.
Menurut Kastin (58) yang mengaku dari salah satu ormas yang membidangi penyelamatan lingkungan mengatakan, saya mendapatkan rekaman video tersebut dari hasil laporan team intelijence saya dilapangan, dan saya sharre ke medsos untuk mendapatkan pengawasan dari pihak-pihak terkait, supaya jangan diperjualbelikan ikan yang telah mati tersebut kepada warga masyarakat, karena kuat dugaan saya hilangnya ratusan nyawa ikan tersebut akibat Keracunan limbah pabrik.
Dikonformasi Kepala TU PKS PT. PCR Duri pada sabtu 25-03-2023 Zul menjelaskan, Kalau sekarang kami pun nggak tau pak amir, kalau dari pak hendri diarahkan ke pak cio untuk kehumasan pak. dan Untuk hubungan ke HO bapak bisa ke pak sutris,”sarannya lagi.
Dihubungi pakcio yang di percayakan sebagai kehumasan pabrik kelapa sawit PT. Permata Citra Rangau (PCR) Duri mengatakan, Aku belum ke pks lo bg. Aku masik di luar kota bg. Coba langsung ke HO bg, begitu juga hal nya di hubungi Sutris menyampaikan, Sy g humas lagi bg. Sy hanya pekerja lapangan. G ada wewenang Bg.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis melalui Bidang Pengawasannya Agus mengatakan, Buat pengaduan nya Bg..nnti kita follow up. (team pemantau lingkungan hidup).
(L Sinaga)