Lensariaunews.com,(Kubu-ROHIL)-Proyek pemeliharaan Jalan Sungai Segajah, Kepenghuluan Sungai Segajah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Untuk itu, Forum Mahasiswa Pemberantas Korupsi (FMPK) Riau akan membuat laporan serta menggelar aksi demonstrasi di Kejaksaan Tinggi Riau.
Syafriandi selaku ketua FMPK Riau mengatakan kegiatan yang sudah dikerjakan kontraktor pelaksana CV. Tuah Jaya Mandiri pada tahun 2022 itu kondisi nya seperti tidak dikerjakan sama sekali. “Padahal anggaran yang digelontorkan melalui APBD Rohil tersebut sangat fantastis, sebesar 700 juta lebih. Tapi kondisi yang dinikmati oleh masyarakat hari ini sangat memprihatinkan, jangan sampai ada indikasi proyek siluman yang hanya ada papan plang tapi tidak pernah dikerjakan”
Andi juga menegaskan kalau dalam aksi nanti akan meminta Kejati Riau memanggil Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rokan Hilir, PPK, PPTK, serta rekanan untuk memberikan keterangan serta mempertanggungjawabkan kegiatan tersebut. Dan meminta Kejati Riau mengaudit seluruh kegiatan PUPR Rohil hari ini,karena kami menduga masih banyak kegiatan antah berantah lainnya oleh PUPR Rohil yang sangat merugikan masyarakat.
Sebagai mitra kritis pemerintah, Syafriandi berharap bahwa dalam menyampaikan aspirasi di depan kantor kejaksaan tinggi Riau nantinya diharapkan mampu membenahi kinerja Dinas PUPR Rokan Hilir ke depan. Karena tidak sedikit kasus kongkalikong antara kepala dinas dan kontraktor dari dugaan fee yang diperoleh dari rekanan. Yang seringkali berimbas pada kualitas dan spek pembangunan, tutup Syafriandi.
Lensariaunews.com mencoba mengkonfirmasi Asnar Kadis PUPR Rohil di kantornya perihal masalah tersebut namun beliau tidak di tempat. Sementara Lusi Suryadi, ST, Kabid Pemeliharaan Jalan & Jembatan PUPR Rohil mengatakan, kegiatan pemeliharaan Jalan Sungai Segajah Kepenghuluan Sungai Segajah Kec.Kubu telah selesai dikerjakan Tahun 2022 lalu. ”Baru 3 minggu lalu kami mendapatkan informasi ini, ” ungkapnya, Senin,27/2/2023 diruang kerjanya.
Dijelaskan Iwan, rusaknya Jalan Sungai Segajah diduga akibat tingginya curah hujan saat melaksanakan pekerjaan sehingga hasilnya tidak maksimal seperti yang diharapkan masyarakat. Namun, menurutnya pihak kontraktor tetap bertanggung jawab memperbaikinya. ( Team Redaksi )